Home » » Panen Perdana 10 Varietas Padi BATAN di Musi Rawas

Panen Perdana 10 Varietas Padi BATAN di Musi Rawas

Written By Unknown on Selasa, 18 Agustus 2015 | 15.32

Musi Rawas (Minggu, 2/8) Bupati Musi Rawas, diwakili Asisten II Sekda Musi Rawas, Syaiful Ibna, SE, M.Si didampingi oleh Deputi Kepala BATAN Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir (SATN), Dr. Ferhat Aziz, M.Sc melakukan panen pertama 10 varietas padi hasil penelitian dan pengembangan BATAN  tanggal 2 Agustus 2015. Kegiatan ini dipusatkan di Desa L, Sidoararjo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas. Pada bulan Mei  2015, 10 varietas padi BATAN yakni : Sidenuk, Merauke, Mugibat, Woyla, Diah Suci, Bestari, Unsrat I, Unsrat II, Mira dan Cilosari ditanam di Musi Rawas dan kegiatan ini menjadi perhatian petani dan Pemkab Musi Rawas. Kepala BAPPEDA Musi Rawas, Ir. Suharto Patih  dalam sambutan pembukaan mengatakan “Sebagai bentuk bersyukur kami menjadi salah satu dari tiga Kabupaten yang dipilih BATAN untuk mengembangkan 10 varietas padi unggul ini”. Alhamdulillah meski sempat diserang hama, namun masih bisa panen dengan hasil 8-9 ton/hektare tambahnya.

Pada kesempatan yang sama Asisten II Setda II Musi Rawas, Syaiful Ibna, mengucapkan selamat  atas kesuksesan BATAN yang telah menghasilkan 10 varietas padi unggul. Benih BATAN ini, dapat menjanjikan keuntungan bagi petani di Musi Rawas dimana dengan kondisi harga hasil perkebunan karet dan sawit saat ini sedang fluktuatif, maka penanaman varietas unggul benih BATAN  sangat prospektif.

Salain itu, kami mengucapkan terima kasih kepada BATAN yang telah menunjuk Musi Rawas sebagai salah satu dari tiga Agro Tekno Park (ATP) di Indonesia, lanjutnya. Ia juga berjanji akan mengembangkan varietas padi unggul BATAN ini ke wilayah lain.

Pada Sesi berikutnya, Deputi SATN, Ferhat Aziz, menuturkan bahwa BATAN sangat bahagia dengan hasil panen di Musi Rawas. “Dalam hal ini, dengan memanfaatkan teknologi BATAN memodifikasi agar padi yang ditanam petani lebih berkualitas dari sisi fisik, lebih pendek, lebih tahan hama, lebih cepat dipanen dan lebih banyak kuantitasnya, jadi teknologi nuklir di BATAN ini  kita gunakan untuk tujuan damai. Dan jangan khawatir pangan yang dihasilkan dari penelitian BATAN ini aman dikonsumsi, tegasnya. Ferhat juga mengungkapkan Padi Dayang Rindu terkenal pulen dan dikenal ditanam di daratan namun saat ini, sangat sulit dijumpai karena umurnya sangat panjang. Oleh karena itu, BATAN membantu agar  padi Dayang Rindu bisa kembali menjadi primadona, dengan teknologi nuklir Dayang Rindu dapat dipanen  hanya dalam 120 hari  yang biasanya 170 hari jadi dengan masa tanam lebih singkat bisa menghemat biaya. 

Pada kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPRD Musi Rawas, Yudi Pratama, Rektor Universitas Musi Rawas, Ir. John Bimasri, Kepala Pusat Desiminasi & Kemitraan (PDK), Kepala Dinas Tanaman Pangan & Hortikultural, Tohirin, Dosen Unmura, Mahasiswa Fakultas Pertanian Unmura, Camat Tugumulyo, Kepala Polsek, Unsur Muspida, Kepala Desa L, Sidoarjo, Ketua KTNA, dan Kepala UPT Pertanian & Penyuluhan. Di akhir acara ditutup dengan beberapa pertanyaan dari petani dan mahasiswa Unmura.

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) terus mengembangkan varietas padi unggul yang tahan hama, berproduktivitas tinggi, dan rasanya enak lewat teknologi radiasi. Saat ini, BATAN mempunya dua varietas padi hasil radiasi baru, yakni Sidenuk dan Mugibat.

Sidenuk berasal dari singkatan Si Dedikasi Nuklir. Varietas itu dirilis Mei 2011 lalu berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 2257/Kpts/SR.120/2011.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Ayo Tani - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger